Gorontalo, 31 Maret 2025– Suasana penuh haru dan kebersamaan menyelimuti Masjid At Taubah Lapas Kelas IIA Gorontalo saat ratusan warga binaan bersama petugas lapas melaksanakan Shalat Idul Fitri 1446 H. Shalat ini dipimpin oleh Ustadz Ridwan Podungge sebagai imam dan khatib.
Dalam khutbahnya, Ustadz Ridwan Podungge menyampaikan bahwa Idul Fitri bukan hanya sekadar hari raya, tetapi juga momentum kemenangan spiritual setelah menjalani bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan ketaatan. Ia mengajak warga binaan untuk tetap mempertahankan kebiasaan baik yang telah terbentuk selama Ramadan.
“Ramadan telah mengajarkan kita tentang keikhlasan, kesabaran, dan kedisiplinan dalam beribadah. Jangan biarkan semua itu hilang begitu saja. Jadikan Idul Fitri sebagai awal baru untuk terus memperbaiki diri,” pesan Ustadz Ridwan dalam khutbahnya.
Kasibinadik Lapas Kelas IIA Gorontalo, Kasdin Lato, menegaskan bahwa Idul Fitri memiliki dua dimensi kemenangan bagi warga binaan.
“Pertama, kemenangan spiritual karena mereka telah menyelesaikan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan ketaatan kepada Allah. Kedua, kemenangan karena adanya remisi atau pengurangan masa hukuman bagi warga binaan sebagai bentuk penghargaan atas perubahan sikap dan perilaku mereka selama di dalam lapas,” jelas Kasdin.
Ia juga menambahkan bahwa program pembinaan keagamaan di Lapas Kelas IIA Gorontalo akan terus diperkuat sebagai bagian dari upaya memberikan pembinaan terbaik bagi warga binaan.
Kalapas Kelas IIA Gorontalo (Nama Kalapas) memberikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat warga binaan dalam menjalani ibadah Ramadan dan merayakan Idul Fitri dengan penuh makna.
“Saya sangat mengapresiasi komitmen warga binaan yang begitu antusias mengikuti program keagamaan selama Ramadan, termasuk shalat tarawih, tadarus, dan i’tikaf. Ini membuktikan bahwa pembinaan yang dilakukan telah memberikan dampak positif. Semoga semangat ini terus berlanjut meskipun Ramadan telah usai,” ujar Kalapas.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran petugas Lapas, Badan Ta’mirul Masjid At Taubah, dan para pembimbing keagamaan yang telah membimbing warga binaan.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari rutinitas keagamaan, tetapi juga membentuk karakter dan mental spiritual yang lebih baik bagi warga binaan,” tambahnya.
Usai shalat, suasana hangat dan penuh kebersamaan terasa di antara warga binaan. Mereka saling bermaafan, berbagi cerita, serta menikmati hidangan sederhana yang telah disiapkan. Salah satu warga binaan, mengungkapkan rasa syukurnya dapat merayakan Idul Fitri di lingkungan yang penuh dengan bimbingan keagamaan.
“Meskipun jauh dari keluarga, saya tetap merasakan suasana Idul Fitri yang penuh kebersamaan di sini. Kegiatan pembinaan di masjid sangat membantu saya lebih dekat kepada Allah dan menjalani hidup yang lebih baik,” tuturnya.
Dengan pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang khidmat dan penuh makna, warga binaan Lapas Gorontalo tidak hanya merayakan hari kemenangan, tetapi juga semakin termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menjalani masa depan yang lebih cerah.