Berita  

Hari terakhir peserta itiqaf warga binaan lapas gorontalo mengikuti kuliah subuh Ramadhan 1446 H

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

Gorontalo, 30 Maret 2025 – Suasana Masjid At Taubah Lapas Kelas IIA Gorontalo terasa khusyuk saat memasuki hari terakhir i’tikaf. Puluhan warga binaan yang telah menjalani 10 malam terakhir Ramadhan dengan penuh semangat, mengakhiri rangkaian ibadah ini dengan kuliah subuh bersama Ustadz Robiyanto Ibrahim.
Dalam kajian terakhir ini, Ustadz Robiyanto menekankan bahwa Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa. Namun, kemenangan ini harus diawali dengan pembersihan diri melalui zakat fitrah. Selain zakat fitrah, Ustadz juga menjelaskan pentingnya Shalat Id sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Ia mengingatkan bahwa Rasulullah SAW selalu mengenakan pakaian terbaiknya di hari Idul Fitri sebagai simbol kemuliaan dan rasa syukur.
“Rasulullah SAW mengenakan pakaian terbaiknya pada hari raya, menunjukkan bahwa Islam tidak melarang kita untuk tampil rapi dan indah selama itu dalam batas kewajaran. Idul Fitri adalah momen kebahagiaan, dan kita harus merayakannya dengan penuh suka cita,” ujar Ustadz Robiyanto.

Bagi banyak warga binaan, pengalaman i’tikaf di Lapas ini adalah yang pertama dalam hidup mereka. Salah satu peserta mengungkapkan perasaannya dengan penuh haru.
“Dulu saya tidak pernah terbayang bisa mengikuti i’tikaf seperti ini. Selama ini saya hanya tahu Ramadhan sebatas puasa dan tarawih. Tapi di sini, saya benar-benar merasakan kedekatan dengan Allah, terutama dalam sujud-sujud panjang di sepertiga malam. Saya tidak ingin kebaikan ini berhenti di sini,” katanya.
Sementara itu, peserta lain, menambahkan bahwa kajian subuh setiap hari selama i’tikaf menjadi momen refleksi yang sangat berarti. “Setiap hari ada ilmu baru yang kami dapatkan dari para ustadz. Rasanya seperti diingatkan kembali tentang hakikat hidup dan bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga ini bisa terus berlanjut setelah Ramadhan,” ujarnya.

banner 325x300

Sejumlah ustadz yang sebelumnya mengisi kajian di Masjid At Taubah juga memberikan tanggapannya terkait semangat warga binaan dalam mengikuti i’tikaf dan kajian subuh.
Ustadz Rifian Panigoro, yang sebelumnya mengisi kuliah subuh, memberikan apresiasi atas kesungguhan warga binaan dalam menjalani ibadah di bulan suci ini. “Saya kagum melihat bagaimana mereka begitu tekun dan semangat dalam beribadah. Semoga kebiasaan baik ini tetap terjaga setelah Ramadhan berakhir,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ustadz Thalib Manhia juga menyampaikan kesan mendalamnya selama mengisi kajian di Lapas. “Saya melihat perubahan dalam diri mereka. Ada keinginan untuk terus belajar, untuk memperbaiki diri. Ini menunjukkan bahwa hidayah bisa datang di mana saja, bahkan di tempat yang mungkin tidak kita duga,” ucapnya.
Sementara itu, Ustadz Robiyanto Ibrahim dalam kajian terakhirnya menutup dengan pesan mendalam, “Ramadhan telah mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah. Jika kalian merasakan perubahan ini, pertahankanlah. Karena Allah melihat setiap usaha kita untuk menjadi lebih baik.”

Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Gorontalo mengapresiasi partisipasi aktif warga binaan dalam i’tikaf dan kajian subuh selama Ramadhan. “Kami melihat perkembangan yang luar biasa. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi benar-benar memberikan dampak pada mereka. Semoga setelah bebas nanti, mereka tetap istiqamah dalam menjalankan ibadah,” tuturnya.
Dengan berakhirnya i’tikaf dan kuliah subuh hari ini, warga binaan Lapas Kelas IIA Gorontalo tidak hanya menutup Ramadhan dengan penuh keberkahan, tetapi juga dengan tekad untuk menjadikan ibadah sebagai bagian dari kehidupan mereka ke depan.

#ImipasBersinar
#ditjenpaskanwilgorontalo
#LapasGorontaloIKHLAS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *