Berita  

Dari Lapas ke Panggung Nasional: Peran Qoriah Kemenag dalam Mewarnai Tilawah Warga Binaan

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

Gorontalo, 28 Maret 2025 – Di balik suara lantunan Tilawah yang merdu, ada sosok yang dengan penuh keikhlasan membimbing dan mengasah bakat warga binaan dalam membaca Al-Qur’an. Dialah Nur Audillah Muharam, seorang pengajar dari Kementerian Agama Kota Gorontalo yang juga seorang Qoriah Nasional. Berkat bimbingannya, warga binaan Lapas Kelas IIA Gorontalo, berhasil meraih predikat Qori terbaik tingkat Lapas di Provinsi Gorontalo dan bahkan berprestasi di tingkat nasional.
Nur Audillah bukan hanya sekadar mengajarkan cara membaca Al-Qur’an, tetapi juga membimbing dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Ia melihat potensi di dalam diri setiap warga binaan dan berusaha mengasah kemampuan mereka secara bertahap.
“Saat pertama kali datang, banyak warga binaan bahkan belum mengenal huruf hijaiyah dengan baik khususnya si Usman. Tapi saya selalu yakin, setiap orang punya kesempatan untuk belajar dan berkembang. Dengan latihan yang konsisten, ia mulai memahami tajwid, memperbaiki makhraj, hingga akhirnya mampu melantunkan Tilawah dengan indah,” ujar Nur Audillah.

Bagi Usman, perjalanan belajar Al-Qur’an di Lapas adalah sebuah titik balik dalam hidupnya. Ia tidak pernah menyangka bisa membaca Al-Qur’an, apalagi menjadi seorang Qori yang berprestasi.
“Saya dulu sama sekali tidak bisa membaca Al-Qur’an. Setiap kali melihat huruf-huruf hijaiyah, rasanya seperti melihat simbol yang tidak saya mengerti. Tapi dengan bimbingan para pengajar dari Kemenag, saya mulai belajar dari dasar, pelan-pelan mengeja, memahami tajwid. Hingga akhirnya bisa melantunkan Tilawah dengan baik berkat pengajaran Ibu Audilla,” kata Usman dengan penuh rasa syukur.

banner 325x300

Sebagai seorang pengajar dari Kemenag dan seorang Qoriah, Nur Audillah Muharam memiliki visi besar untuk mencetak lebih banyak warga binaan yang mampu membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik.
“Bagi saya, tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada melihat mereka yang dulunya belum mengenal huruf hijaiyah, kini bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar dan indah. Saya hanya berharap ilmu ini menjadi bekal bagi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan,” tuturnya penuh harapan.

Keberhasilan pembinaan Tilawah ini mendapat apresiasi tinggi dari Kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo. Ia menegaskan bahwa program keagamaan seperti ini sangat berpengaruh dalam pembinaan mental dan spiritual warga binaan.
“Kami sangat menghargai peran para Pengajar Kemenag dalam membimbing warga binaan. Ini adalah bentuk nyata bahwa Lapas bukan hanya tempat pembinaan hukum, tetapi juga pembinaan moral dan spiritual. Kami akan terus mendukung program pembelajaran Al-Qur’an ini agar lebih banyak warga binaan yang mendapat manfaat,” ujar Kalapas.

Dengan keberhasilan pembelajaran Tilawah yang dibimbing oleh Nur Audillah semakin membuktikan bahwa setiap usaha dan ketekunan dalam menuntut ilmu akan membuahkan hasil. Metode pembelajaran yang sabar dan terarah tidak hanya mengajarkan bacaan Al-Qur’an, tetapi juga membentuk karakter dan meningkatkan keimanan warga binaan. Semoga semakin banyak warga binaan yang terinspirasi untuk mendalami Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup.

#ImipasBersinar
#ditjenpaskanwilgorontalo
#LapasGorontaloIKHLAS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *