PELAIHARI, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pelaihari kembali menggelar layanan kunjungan khusus Hari Raya Idul Fitri 1446 H pada hari kedua, Selasa (1/4). Meskipun diguyur hujan, antusiasme keluarga warga binaan tetap tinggi untuk bertemu dengan kerabat mereka di dalam rutan.
Kunjungan yang berlangsung di Lapangan Olahraga Rutan Kelas IIB Pelaihari ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, sebanyak 173 warga binaan pemasyarakatan dikunjungi oleh 371 orang pengunjung. Sementara itu, pada sesi kedua, sebanyak 74 warga binaan menerima kunjungan dari 167 orang. Secara keseluruhan, tercatat 247 warga binaan menerima kunjungan dengan total 538 pengunjung, terdiri dari 143 laki-laki dewasa, 251 perempuan dewasa, dan 144 anak-anak.
Kepala Rutan Pelaihari, Fani Andika, menyampaikan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan layanan kunjungan ini. Ia mengungkapkan bahwa seluruh proses kunjungan berjalan dengan tertib, aman, dan kondusif, serta tidak ditemukan adanya barang terlarang yang masuk ke dalam rutan.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama seluruh petugas dalam menjaga kelancaran layanan kunjungan ini. Meskipun jumlah pengunjung di hari kedua lebih banyak dibanding hari pertama dan sempat diguyur hujan, semangat keluarga untuk bertemu warga binaan tetap tinggi. Ini menunjukkan besarnya rasa rindu dan dukungan keluarga terhadap mereka yang menjalani pembinaan di sini,” ujar Fani.
Guna memastikan keamanan dan ketertiban selama kunjungan, Rutan Pelaihari menurunkan 38 petugas piket yang terdiri dari 28 laki-laki dan 10 perempuan. Selain itu, turut hadir empat personel bantuan pengamanan dari unsur Polri dan TNI.
Salah satu warga binaan, Toni, mengungkapkan rasa bahagianya dapat bertemu keluarganya di momen spesial Idul Fitri ini. “Meskipun hujan, keluarga saya tetap datang. Saya sangat bersyukur bisa melepas rindu dengan mereka. Ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus menjalani pembinaan dengan baik,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya layanan kunjungan khusus ini, Rutan Kelas IIB Pelaihari berharap dapat mempererat hubungan kekeluargaan antara warga binaan dan keluarga mereka, yang pada akhirnya turut mendukung proses pembinaan menuju kehidupan yang lebih baik.
